Satanic Finance
Satanic Finance, mungkin ini kalimat yang baru terdengar di telinga mayoritas masyarakat Indonesia, tidak terkecuali para pelajar yang kurang asupan peringatan tentang ilmu ekonomi yang harus diperangi. Teori-teori fital yang memang wajib untuk diperangi oleh generasi muslim di akhir zaman ini.
Apa itu sebenarnya SATANIC FINANCE?! Satanic Finance adalah sebuah praktek kotor para setan dalam mendominasi sistem ekonomi yang berkonsentrasi pada keuangan dunia. Praktek-praktek yang dilakukan hanya punya satu tujuan, yaitu menghancurkan perekonomian dunia, menggencarkan kemiskinan yang berakibat pada tindak kriminal dan kejahatan lainnya serta memudarkan sisi kemanusiaan dan keberadaban yang berujung pada penjerumusan manusia ke dalam neraka.
Telah jelas dalam buku ini ditulis bahwa semua yang terjadi bukan merupakan kebetulan semata melainkan skenario dan kerja keras para setan yang tidak terlihat secara kasat mata namun direalisasikan dengan sukses oleh mereka. Penetrasi pada sistem ekonomi adalah satu prestasi terbesar mereka, kehancuran ekonomi itu karena sistem moneter yang dipakai dunia saat ini, setiap kemajuan kapitalis dimotori riba sebagai dasarnya. Bunga, transaksi logam emas berharga diganti secarik kertas tidak berharga hingga dilengkapi dengan persyaratan cadangan wajib (Fractional Reserve Requirement)yang berakibat pada inflasi atas sebab penggandaan uang.
Buku ini merangkum berbagai praktek kotor setan dalam lima bab yang dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan diceritakan seakan-akan berasal dari sisi kaum setan itu sendiri.
Bab pertama menjelaskan tentang The Three Pillars Of Evil
Diawali dengan penukaran sistem transaksi dengan menggunakan uang kertas (fiat money) yang diciptakan tanpa didukung (backed) dengan logam mulia. Ketika penciptaan uang melebihi jumlah barang, inflasi terjadi dan harga-harga barang dan jasa terus naik hingga menimbulkan kemiskinan dimana-mana. Berlanjut pada syarat cadangan wajib (Fractional Reserve Requirement) yang mensyaratkan setiap bank di wilayah otoritasnya menyimpan sebagian kecil dana yang disetorkan deposan sebagai cadangan untuk memenuhi kondisi normal permintaan deposan yang menarik depositonya.
FRR menempatkan bank (bukan hanya bank sentral) sebagai agen yang turut menggandakan uang secara tidak langsung melalui kredit yang diberikan bank dari dana deposito deposan dan akhirnya dilengkapi dengan sistem pengkutipan bunga (interest) yang diartikan sebagai biaya servis pinjaman. Ada tiga konsekuensi utama berlakunya bunga. Pertama, bunga menuntut tercapainya pertumbuhan ekonomi terus-menerus meskipun sudah mencapai titik jenuh. Kedua, bunga mendorong persaingan antara pemain ekonomi itu sendiri. Ketiga, bunga cenderung memposisikan kesejahteraan pada segelintir minoritas dengan memajaki kaum mayoritas.
Bab kedua dengan jelas menuturkan masalah utang
Pada bab ketiga, buku ini membahas tentang pengeksploitasian oleh mata uang Dollar.
Disini mereka bebas untuk mengeksploitasinya. Kesempatan memonopoli keuangan global, atas nama warga Amerika. Motto In God We Trust di lembar denominasi Dollar sejujurnya menjadi hikmah tersendiri bagi kaum setan setelah sempat tidak senang dengan motto ini. Dengan menjalankan motto ini, dollar seolah-olah menjembatani dunia para kaum beragama dalam saling tolong-menolong, berbuat kebajikan dan berbagi. Namun dalam kenyataannya, dollar malah dijadikan alat eksploitasi, memerangi yang lemah, menyuburkan kekacauan, serta mendukung peperangan.
Sempat terjadi Dollar Over Hang pada tahun 1960 ketika nilai dollar yang disimpan sebagai cadangan devisa oleh negara-negara mitra AS sebagai cadangan setiap dollar yang mereka cetak. Ketika ini terjadi, De Gaulle, presiden Perancis ke 5 yang melakukan regim moneter dan mengajak negara-negara di dunia untuk kembali kepada emas dan diikuti oleh negara Spanyol. Pada Agustus 1971, berakhirlah sistem Bretton Woods, yaitu sistem yang melahirkan tiga institusi keuangan dunia yaitu Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, dan Organisasi Perdagangan Dunia. Dollar diserahkan penuh kepada pasar dan tidak lagi di back-up dengan emas. Inilah awal dollar tidak lagi menjadi mata uang yang netral, dimana negara AS lah yang berhak mencetak dollar dan masyarakat dunia yang menyediakan produk untuk ditukar dengan dollar.
Sedangkan bab ke empat memaparkan tentang The Heaven’s Currency yaitu Dinar dan Dirham.
Uang kertas semula adalah surat utang yang akan dibayar oleh penerbitnya yaitu pemerintah. Namun, ketika pemerintah mendeklarasikan bahwa uang itu tidak bisa lagi ditukar dengan logam, otomatis kontrak untuk membayar uang tidak terlaksana. Dalam Islam, utang tidak bisa dijadikan sebagai alat tukar. Penggunaan utang sangat terbatas pada kontrak yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kembali lagi kepada logam. Apakah adil, Sumber Daya Alam diambil dan ditukar hanya dengan kertas yang sangat tidak bernilai? Tentu tidak. Selama ekonomi masih difasilitasi dengan fiat money, keadilan tidak akan pernah tegak.
Bab ke lima memberi energi positif untuk sebuah peran yang disebut dengan El Libertador.
Di sini diaplikasikan dengan sebuah pengertian yakni El Libertador adalah sebuah perlawanan dengan menyuarakan perlunya sistem baru yaitu duplikasi terhadap sistem perbankan Islam yang bertujuan untuk merobohkan sistem bunga (Interest) yang merupakan salah satu dari tiga pilar setan. Rupanya setan tak habis ide untuk menghancurkannya. Akhirnya mereka mempengaruhi para pemimpin untuk merubah kata Islam menjadi Syariah dalam dunia perbankan. Sedangkan, Islam sebagai ideologi mencakup empat elemen yaitu Aqidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak. Dengan diganti menjadi ‘Bank Syariah’, pesan ini telah dipangkas. Syariah juga bisa diartikan sebagai syariah menurut agama lain. Dari sini dibuatlah berbagai spekulasi bahwa bunga tidak riba karena bukan merupakan penggandaan hingga godaan kepada bank syariah besar untuk memisahkan diri dari bank syariah yang mulai berkembang. Inilah usaha para setan, tinggal bagaimana kita menyikapi hal ini dengan ilmu, iman dan akhlakul karimah.
Siapkan diri kita untuk menjadi el libertador. Tidak sedikit ujian dan cobaan ketika kita berjuang, namun dengan semangat dan keikhlasan untuk mempertahankan kebenaran, insyaAllah semuanya akan berbuah manis
1 komentar untuk "Satanic Finance"